Mensyukuri
Nikmat Allah
saya sangat mensyukuri nikmat ALLAH SWT,kerena membuat kita tak lupa mensyukuri.
Sejauh mata memandang alam jagat Raya ini dan
luasnya cakrawala membentang dari segala penjuru hingga daya lihat manusia
tidak mampu menghitung luasnya cakrawala dan bertaburnya kemerlip bintang
diatas sana. Keindahan laut, bumi yang kita pijak setiap hari serta pesona alam
menyuguhkan keindahan dan rasa damai setiap mata yang melihatnya.
Udara yang kita hirup setiap hari, tiap waktu dan
bahkan setiap hela nafas kita, sebagai makhluk hidup, tentunya kita membutuhkan
yang namanya udara. Belum lagi matahari yang memberi dampak hangat terhadap
kita, mendatangkan hujan, dan bahkan hancurlah dunia ini kalau matahari yang
setiap hari kita lihat itu tidak ada. Betul…???, bapak, ibu adakah diantara
bapak ibu sekalian yang lima menit saja tidak membutuhkan terhadap udara? Atau
diantara saudaraku sekalian ada yang tidak membutuhkan matahari satu hari saja?
Tentunya tidak ada saudara, karena semuanya itu adalah kebutuhan kita yang
apabila tidak ada semua itu hancurlah kita semua. Semuanya itu adalah bukti
kebesaran Allah Maulana, Dzat yang tahu akan kebutuhan kita semua.
Lebih dekat lagi saudara setiap detik atau bahkan
lebih kecil dari itu kita senantiasa membutuhkan nikmat Allah sebagaimana kita
bernafas, bergerak dan disetiap detak jantung kita membutuhkan Allah sebagai
Dzat yang menghidupkan kita. Kita tidak pernah berpikir selama ini saudara
bahwa semua alam ini dan semua ciptaan Allah bersatupadu untuk memberi
kehidupan terhadap kita. Apapun bentuknya baik dapat dilihat atau yang tidak
pernah kita lihat semuanya itu satu kesatuan yang disediakan utn uk kita.
Berapa kali kita menikmati pemberian Allah dalam
sehari saudara?, berapa kali kita bernafas setiap waktu? Dan sudah berapa lama
kita hidup didunia ini? Lalu, apakah kita sudah bersyukur terhadap
semuanya itu?
Kita selamanya tidak akan pernah mampu menghitung
nikmat Allah sementara setiap waktu, tiap hela nafas kita dan disetiap detak
jantung kita ada nikmat Allah yang kita pakai saudara. Kita sombong, pengecut,
dan ingkar terhadap semua nikmat Allah yang diberikan Allah kepada kita. Jadi
jangan heran kalau Allah menurunkan adzeb ayang pedih kepada kita berupa banjir
melanda, lonnsor bahkan kemiskinan dan penderitaan ada di sekitar kita. Karena
janji Allah dalam kitabnya
Artinya: Apabila kamu bersyukur (terhadap
nikmat Allah) niscaya Allah akan menambah nikmat terhadapmu, (namun ingat
saudara) dan apabila kamu ingkar terhadap nikmatKu (firman Allah), ketahuilah
siksa Allah itu sangat pedih.
Mensyukuri nikmat Allah bagaimana tidak tidak Cuma
diucapkan dengan lisan seperti kebanyakan orang Cuma
melafalkan Alhamdulillaaah sudah kenyaaang, itupun sesudah makan
seudara. Tetapi bagaimana bersyukur terhadap Allah juga dikerjakan seluruh
anggota badan dengan melakukan semua perintahnya, menjauhi larangannya
misalnya, atau bentuk lain yang dapat menghambakan diri kepada Allah
Subhanahu…… Subhanahu wataala. Selain itu juga mengakui dalam hati kita bahwa
apapun yang kita lihat dan kita rasakan adalah milik Allah sang pencipta
seluruh Alam.
Kalau kita sudah mensyukuri semua nikmat Allah yang
diberikan kepada kita itu maka kita akan mendapatkan rewadr atau
diskon berupa nikmat yang tak terhingga nilainya, lebih dari yang kita harapkan
sebelumnya. Allahumma… Amin. Tetapi kalau tidak pernah bersyukur atau bahkan
ingkar terhadap nikmat Allah maka jangan pernah menyalahkan Allah kalau Beliau
tidak sayang lagi karena datangnya berupa adzab lebih pedih dari yang bayangkan.
Naudhu…. naudhubillah.
Marilah mulai detik ini satukan tekad,
bulatkan niat untuk selalu bersyukur terhadap nikmat Allah sebagai bentuk
penghambaan diri kepada Allah Azza wajalla, Dzat yang telah menghidupkan kita
dan menyangi kita tanpa melihat status sosial kita.
Ya Allah dihadapMu hamba berserahdiri, jadikanlah
kami orang-orang yang senantiasa bersyukur terhadap nikmat yang tidak pernah
kami ketahui bilangannya. Hanya engkau ya Allah kami memohon pertolongan. Amin
ya rabbal alamin
Hadirin, saudaraku terutama dewan juri yang saya
hormati, kuranglebihnya mohon maaf
Wallahul muwaffiw ilaa aqwamitthoriq stummas
salamualaikum warahmatullahi wabarokaaatuh
0 komentar:
Posting Komentar